Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Jenis - Jenis Broker Forex

Jenis Broker Forex DD, NDD dan Hybrid

1. Dealing Desk (Broker DD)
Broker DD memperoleh keuntungan melalui spread. Broker DD ini dapat dikatakan menciptakan pasar dan nilai tukar buatan mereka sendiri untuk para klien. Mungkin kesannya ada sedikit manipulasi, namun sebenarnya tidak. Mereka tetap menyediakan pilihan sell dan buy, dan tidak peduli mana nantinya yang akan dipilih oleh trader. Namun, bila anda bertrading di jenis broker Dealing Desk, maka pastikan anda berurusan dengan broker Dealing Desk yang terdaftar (teregulasi) sebagai perusahaan pialang dan telah bereputasi baik. Regulasi yang baik yaitu: NFA/CFTC Amerika Serikat, FCA Inggris, ASIC Australia. Broker Dealing Desk seringkali disebut sebagai para bandar (dealers). 

Keunggulan dari broker DD biasanya terletak pada fasilitas yang mereka tawarkan, seperti leverage tinggi hingga 1:1000, bebas bunga, spread kecil (terkadang fixed spread), bonus-bonus menarik, hingga kemungkinan deposit dan withdrawal mudah lewat pihak ketiga. Namun, kekurangannya, karena broker ini adalah Market Maker alias bandar, maka trader sejatinya tidak melihat rate valas riil yang terjadi di pasar interbank. Selain itu, baik dealers besar maupun kecil juga seringkali mengambil posisi yang berlawanan dengan trader. 

Umpamanya, Anda membuka posisi buy EUR/USD sebesar 1 lot standar. Untuk memenuhi order itu, broker DD pertama-tama akan berusaha mencari order sell dalam pair dan ukuran yang sama dari trader lain. Dengan cara demikian, mereka meminimalisir risiko. Namun demikian, bila tidak ada order lain yang cocok, maka mereka akan buka posisi yang berlawanan dengan Anda. Setiap broker forex bisa punya kebijakan manajemen risiko berbeda, jadi meskipun Anda tahu suatu broker itu DD, untuk pastinya bisa tanyakan dulu ke broker tentang apakah mereka melakukan ini atau tidak.

Jenis Broker Dealer ada dua:

Dealer Besar
Broker jenis ini biasanya telah mempunyai reputasi yang baik dan terdaftar secara legal (teregulasi), serta bukan terletak di tempat yang terpencil atau tidak jelas. Sama seperti halnya Anda bermain di kasino, maka sebaiknya mencari kasino yang besar seperti di Macau ataupun di Las Vegas. Karena apabila anda mendapatkan profit, maka dipastikan broker tersebut dapat membayar kemenangan anda, dan simpanan investasi dana anda tetap aman. Di broker DD yang teregulasi ini terdapat suatu badan pengawas (umumnya dari pemerintah setempat) yang bertujuan untuk mengontrol ataupun menjamin bahwa broker tersebut telah menjalankan tugasnya dengan baik dan tidak menipu para nasabah.

Dealer Kecil atau Unregulated Broker (Bucket Shop atau broker kaki lima)
Broker jenis ini adalah broker yang harus Anda hindari, karena mereka berpotensi besar untuk memanipulasi transaksi ataupun bertindak curang, sehingga Anda akan mudah mengalami kekalahan yang semestinya tidak terjadi. Umumnya broker Bucket Shop tidak berijin sebagaimana mestinya, dan hanya berijin sebagai perusahaan biasa atau lainnya (bukan sebagai perusahaan pialang). Hal ini sering mengecoh para calon nasabah yang masih awam.



Ciri-ciri Broker Bucket Shop :

Terletak di tempat-tempat yang tidak jelas atau hanya mengantongi lisensi dari negara offshore yang tidak jelas.
Sebagian besar pasti memperbolehkan transfer uang dengan pihak ketiga atau perorangan.
Pendaftaran sangat mudah dan terkesan sembarangan serta tanpa verifikasi yang memadai.
Sejumlah broker bandar ini mematok batasan ataupun melarang suatu teknik trading tertentu (seperti scalping, martingale dan sebagainya). Namun, ada juga Bucket Shop yang memperbolehkan segala macam teknik trading karena di dalam sistemnya sebenarnya sudah terpasang suatu script otomatis yang dapat menghambat teknik tersebut (script tersebut biasanya bernama Virtual Dealer).
Kondisi yang ditawarkan broker Bucket Shop seringkali di luar kondisi normal dari keadaan pasar yang sesungguhnya, seperti leverage yang terlalu tinggi (misal 1:1000), spread rendah yang tidak masuk akal (contoh: 1 pip fixed bahkan 0 pip fixed, padahal di pasar sesungguhnya spread adalah selalu berubah terus setiap detiknya).
Terdapat bonus-bonus besar yang tujuannya bersifat menarik para nasabah agar mau menempatkan dananya (yang pada akhirnya adalah untuk "dimakan" oleh bandar curang tersebut). Berhati-hatilah dengan broker yang menawarkan hal-hal terlalu bombastis ataupun bonus yang terlihat sangat menarik, karena semakin besar bonusnya maka perlu anda waspadai lebih seksama. Daripada nantinya terjebak dan anda akan mengalami kerugian yang tidak sebanding dengan bonus yang ditawarkan.


Hal-hal curang yang biasa dilakukan oleh broker berjenis Bucket Shop yaitu :

Requote berlebihan. Requote adalah ketika Anda ingin melakukan transaksi pada harga tertentu, tetapi platform malah mengajukan opsi harga berbeda.
Eksekusi order yang lambat; jika terkena TP (Target Profit) maka sulit untuk dieksekusi, tetapi jika terkena SL (Stop Loss) maka mudah sekali dieksekusi.
Server yang sering down. Apabila server bermasalah, maka tentu kita tak bisa melakukan trading. Bisa jadi, kita bahkan tak bisa menutup posisi trading yang telah dibuka.
Manipulasi harga quote.
Tak mau mengakui transaksi profit secara sepihak dengan dalih trading Anda tidak sah.
Penarikan dana seringkali tertahan atau tidak bisa dilakukan.
Pernyataan yang tidak benar. Hati-hati dengan pernyataan dari broker Bucket Shop yang seringkali memberikan pernyataan salah dan menyesatkan mengenai sistem mereka, seperti menyatakan bahwa mereka adalah broker berjenis ECN ataupun STP. Oleh karena itu. memeriksa adanya regulasi SANGATLAH PENTING agar Anda tahu bahwa broker tersebut telah mendapatkan pengawasan dari badan yang bonafid untuk tidak mencurangi trader. 
Waspadai pula penghargaan-penghargaan yang mereka klaim. Penghargaan itu tidak menjamin broker tersebut aman. Periksa dulu lembaga mana yang memberi rating perusahaan tersebut. Dan cari di Google mengenai kredibilitas dari perusahaan rating tersebut. Contoh: broker forex Prime4x yang scam tersebut juga sebelumnya mengklaim sebagai "The Best Broker 2009" padahal lembaga pemberi ratingnya adalah lembaga yang tidak kredibel, dan buktinya broker tersebut nyatanya scam dan membawa lari uang nasabah.



2. Broker Non-Dealing Desk
Broker NDD secara harfiah artinya "tanpa melalui meja dealing". Jenis broker forex yang seperti inilah yang sungguh menjadi "jembatan" antara trader dengan pasar interbank. Spread di broker NDD tidak bisa fixed karena harus selalu menyesuaikan dengan harga pasar, dan biasanya lebih besar dibanding spread broker DD. Kalau tidak memasang spread, mereka juga bisa membebankan potongan komisi per lot pada trader. Broker NDD umumnya tidak bertrading melawan posisi trader. 

Jenis broker NDD umumnya terbagi dua, yaitu ECN dan STP.

Jenis Broker STP
Broker forex bersistem STP mengalihkan order dari trader ke penyedia likuiditas mereka yang punya akses ke pasar interbank. Broker STP biasanya memiliki beberapa bank/lembaga keuangan sebagai penyedia likuiditas, dan masing-masing bisa memiliki kuotasi bid/ask yang berbeda-beda. Umpama sebuah broker STP memiliki tiga penyedia likuiditas yang masing-masing punya rate berbeda, maka dalam satu waktu sistemnya akan menyortir rate paling bagus lalu menyalurkannya ke platform Anda. 

Broker STP biasanya mendapatkan keuntungan dari spread yang dibebankan pada setiap transaksi yang dilakukan trader. Spread ini ditambahkan pada rate harga yang diberikan oleh penyedia likuiditas tadi. Karenanya, spread pada broker STP lazimnya variable spread/floating spread, tidak fixed. 

Jenis Broker ECN
Broker ECN memungkinkan kliennya untuk berinteraksi langsung dengan partisipan di pasar Electronic Communication Network, termasuk bank-bank, hedge funds, broker-broker lain, dan trader-trader lain. Trader di broker ECN juga terkadang bisa melihat "Depth of Market", atau order-order buy dan sell dari partisipan pasar lainnya. Karena sistem seperti ini, maka broker ECN biasanya meminta deposit dana yang besar dan membebankan komisi per lot yang diperdagangkan. 



3. Broker Hybrid
Broker ini merupakan kombinasi antara jenis broker ECN/STP dengan broker Dealing Desk. Umumnya broker Hybrid mempunyai suatu aturan dalam melempar order ataupun berdasarkan dari jenis akun yang digunakan. 

Satu hal yang perlu diperhatikan disini adalah, beberapa broker yang mengaku STP/ECN bisa saja sebenarnya menggunakan model hybrid. Akun Sen atau akun mini yang menawarkan order dengan lot 0.1 atau lebih rendah, biasanya tidak bisa dikirim ke penyedia likuiditas ataupun ke pasar karena terlalu kecil, sehingga dijalankan secara DD (Dealing Desk). Kalau ada order bervolume lebih besar, baru mereka jalankan sesuai model STP/ECN.

Sebenarnya sulit untuk mengetahui apakah suatu broker termasuk bertipe Hybrid ataupun tidak. Hal ini hanya dapat anda ketahui dengan mencobanya sendiri.